RSS Subscribe

Friday, 3 June 2011

Tak Payah Buatlah, Tak Wajib Pun !


بسم الله الرحمن الرحيم


Kau, aku dah banyak kali ajak kau pergi solat berjemaah di masjid.
Setiap kali azan, aku mengajak kau pergi bersama,
Tetapi kau mempersoalkan;

Apa hukum solat berjemaah?

Setelah aku menjawab ianya adalah sunnah Rasulullah s.a.w,
kau menjawab;

Tak payah buatlah, tak wajib pun !
Kenapa mereka bersolat jemaah walaupun tidak wajib?

“Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan solat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti solat jemaah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka.”
(HR. al-Bukhari)



Kau, aku dah banyak kali ajak kau berpuasa pada hari isnin ataupun khamis setiap minggu.
Setiap kali tiba harinya, aku mengajak kau berpuasa bersama,
Tetapi kau mempersoalkan;

Apa hukum puasa hari isnin atau khamis?

Setelah aku menjawab ianya adalah sunnah Rasulullah s.a.w,
kau menjawab;

Tak payah buatlah, tak wajib pun !
Kenapa masih ada orang yang berpuasa sunnah
walaupun tidak wajib?
Dari Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Segala amal dibentangkan (oleh malaikat ke hadrat Allah Rabb al-'Alamin) pada tiap-tiap hari Isnin dan hari Khamis, oleh itu aku suka amalku dibentangkan semasa aku sedang berpuasa. "
(Hadith Hasan Gharib - Riwayat Tirmizi)



Kau, aku dah banyak kali menggalakkan kau untuk bermuka lebih ceria dan lebih mudah bersenyum.
Setiap kali aku lihat wajahmu yang suram, aku mengingatkan kau untuk bersenyum,
Tetapi kau mempersoalkan;

Apa hukum bersenyum?

Setelah aku menjawab ianya adalah sunnah Rasulullah s.a.w,
kau menjawab;

Tak payah buatlah, tak wajib pun !
Kenapa masih ada orang yang bersenyum walaupun
tidak wajib?

“Baginda tidak pernah melihat ku melainkan aku menerima senyuman manis daripada Rasulullah saw”. (Tuhfatul Ahwazi – Tirmizi)



Tetapi, kau terlupa...

Setelah kau mati, kau akan dihisab pada hari kebangkitan,
Dan pada hari tersebut, sekiranya timbanganmu tidak cukup,
kau akan diseksa dan diazab di dalam api neraka,
Dan tiada siapa pun yang mampu menyelamatkan kau daripada api neraka tersebut,
melainkan syafaat Rasulullah s.a.w.

Seperti dalam sebuah hadis yang panjang:

Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Allah mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka mereka berkata : “Seandainya kita mohon syafa’at kepada Tuhan kita, sehingga Tuhan memberikan kelonggaran kepada kita ditempat kita” 
 
lalu mereka datang kepada Adam dan berkata : “Engkaulah yang telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia meniupkan ruh Nya padamu, dan Allah telah memerintahkan Malaikat, sehingga mereka sujud kepadamu, maka mohonlah syafa’at untuk kami di sisi Tuhan kami”. 
 
Ia menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan berkata : “Datanglah kepada Nuh, seorang Rasul pertama yang diutus oleh Allah”. 
 
Lalu mereka datang kepada Nuh, maka Nuh menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahannya itu- datangilah Ibrahim yang mana Allah menjadikannya sebagai kekasih !”, 
 
lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahan- datangilah Musa yang telah diajak bicara oleh Allah !”. 
 
Lalu mereka datang kepadanya, maka Musa menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -ia menyebutkan kesalahannya- datangilah Isa”, 
 
lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu, datangilah Muhammad saw. yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian !”. 
 
Lalu mereka datang kepadaku, dan aku minta izin kepada Tuhanku. Ketika aku melihat Nya aku sujud dan Tuhan meninggalkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, kemudian diserukan : “Angkatlah kepalamu, mintalah perantara maka kamu akan diberi dan berkatalah maka akan didengar, mohonlah syafa’at maka akan diberi syafa’at,” 
 
Kemudian aku mengangkat kepala dan memuji Tuhan dengan pujian yang telah diajarkan kepadaku, lalu aku mohon syafa’at, maka Aku membatasinya kepadaku, 
 
lalu aku mengeluarkan mereka dari Neraka dan aku memasukkan mereka ke Syurga, kemudian aku kembali dan sujud seperti itu, pada yang ketiga atau keempat kalinya, sehingga yang ada di Neraka itu hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur’an.” 

(Hadis Riwayat Bukhari).

p.s: Layakkah kita untuk memohon syafa'at Rasulullah s.a.w sekiranya kita tidak mengamalkan bahkan memperlekeh sunnahnya?



والله أعلم

No comments:

Post a Comment